To make easy, Click the categories that you want to see^^

Senin, 28 Mei 2012

[Fanfiction] My life, My way...*Part IX* {Indonesian Version}


Title         : My life, My way...[Part IX]
Categories    : Multichapter
Genre         :
Family – Angst
Rating        : (Maybe) G
Theme song    :
Numb (normal, instrumen, and piano version) – Linkin Park
Author        : Rizuki Yamazaki a.k.a Zakiyah
Cast[s]       :
  1. Yamada Ryosuke [Hey!Say!JUMP]
  2. Nakayama Yuma [NYC] (as Yamada Yuma)
  3. Yamada Umi (OC) – Yamada’s mother
  4. Yamada Touya (OC) – Yamada’s father
  5. Nishiuchi Mariya
Disclaimer!:Yamada Umi dan Yamada Touya adalah tokoh fiktif, selebihnya, all Casts adalah tokoh idola yang sudah terkenal dan saya pinjam untuk memerankan fanfic saya [Meski tanpa izin. LOL]. Ide cerita hanyalah fiktif/khayalan author belaka. Jika terdapat kesaaman latar, waktu maupun jalan cerita, maka itu merupakan ketidaksengajaan [Banyak orang di dunia ini yang memiliki cerita yang sama] . Alasan lain, author [mungkin] memang [sengaja] mengambil sedikit inspirasi dari cerita anda [lol]. Terakhir, jika anda menemukan ketidakjelasan di awal, di tengah, atau di akhir cerita [singkatnya: kalo ceritanya gaje], itu hanya salah satu aspek ke’amatir’an author [mafhum, masih belajar].
After all, happy reading, minna [guys]! ^^

***

Aku memutuskan untuk mendatangi Rumah Sakit tempat Tou-chan dan Nii-chan bertugas. Sudah empat hari ini aku tidak melihat Nii-chan di rumah. Apa pekerjaannya begitu padat sehingga ia sampai tidak bisa pulang?

Hap..

Kulangkahkan kakiku, menaiki bus yang sedari tadi aku tunggu. Setelah menemukan tempat duduk yang kosong, aku segera menempatinya.
Sedetik kemudian aku melihat seorang wanita sedang mencari tempat duduk, tapi semua kursi sudah ada yang menempati.
Aku segera berdiri, dan memberikan tempat dudukku padanya.
“Obasan (Bibi)... Douzo (silahkan), duduk saja disini..”tawaranku disambut dengan senyumanya.
“Arigatou...”
Aku balas tersenyum.
Bibi itu sedang menggendong anaknya yang masih bayi. Terlihat sekali ia menggendong dan mendekap anaknya dengan penuh kasih sayang. Sejenak aku teringat pada Kaa-chan. Apa Kaa-chan menggendongku seperti itu ketika aku masih bayi? 

***

Setibanya di Rumah Sakit, aku langsung menuju bagian informasi.
“Sumimasen (permisi). Apa anda bisa memberitahuku dimana ruangan Yamada-sensei(dokter)?” (yang dimaksud adalah Yamada Touya dan Yamada Yuma)
“Hai, Yamada-sensei bertugas di ruangan sebelah sana” wanita itu menunjuk ke sebelah kanan. “Demo (tapi), Yamada-sensei sedang menerima tamu, mungkin anda bisa menunggunya di sebelah sana.” Kali ini ia menunjuk ke kursi di belakangku.
“Ah, sou ka (Oh, begitu). Bagaimana dengan Yamada Yuma, apa sekarang dia sedang bertugas?”
“Yuma sensei (Dokter Yuma)? Sejak lima hari yang lalu ia dirawat.”
“He? Naze (kenapa, bagaimana)?”
“Kondisi jantungnya mendadak tidak stabil. Kondisi kesehatannya menurun sangat drastis.”
“Dimana dia sekarang?”
Tanpa basa-basi lagi aku segera menuju ruangan yang ditunjukkan resepsonis itu. Aku berhenti di suatu ruangan. Perlahan aku mengintip dari jendela kecil yang terpasang di pintu.
Nii-chan...
Ia benar-benar sedang sakit. Tapi Kaa-chan dan Tou-chan tidak memberitahuku.
“Nani yatetta no (sedang apa kau)?”sebuah suara datang dari belakangku.
“Kaa-chan..”
Tanpa mempedulikanku, Kaa-chan membuka pintu dan segera masuk ke kamar rawat Nii-chan. Aku mengikutinya.
“Kaa-chan... Nii-chan... kenapa?”aku berusaha bertanya meski agak ragu.
“Apa kau perlu tahu?”Kaa-chan menjawab sambil merapikan buah-buahan di atas meja, tanpa melihatku – seperti biasa.
“Kaa-chan, onegai (tolong)... Kenapa Nii-chan? Sejak kapan ia seperti ini?”
“Kaa-chan pikir kamu lebih peduli dengan pertandinganmu.. untuk apa menanyakan Kakakmu..”
Ini, apa karena ini Tou-chan dan Kaa-chan tidak datang di pertandinganku?
“Iie (tidak).. bukan begitu.. Hari itu Nii-chan bilang padaku ia akan menangani operasi pasiennya. Aku, tidak tahu.. Hontou ni wakaranai (sungguh tidak tahu)...”nada bicaraku memelan, hampir tak terdengar. Aku membungkukkan badan meminta maaf.
Cklek..
Seseorang membuka pintu..
“Tou-chan...”
“Heh, kau disini...”
Apa ini? Kehadiranku bahkan tidak diharapkan disini.
Sejenak Tou-chan membisikkan sesuatu pada Kaa-chan. Kemudian mereka meninggalkan kamar itu.
“Kami pergi sebentar. Jaga Yuma. Jangan membuat onar..” pesan Tou-chan.
Heh? Apa aku se-pembuat onar- itu?
Aku memperhatikan Nii-chan yang terbaring lemah dengan alat bantu pernafasan di hidungnya. Aku berdiri lebih dekat dengannya. Kusentuh tangannya, dingin.
“Nii-chan... Bangun... Gomen ne (maaf)... Aku tidak tahu kau sakit...”
Tiba-tiba seseorang masuk lagi ke ruangan. Seorang suster. Ia tersenyum padaku dan membungkukkan badannya sedikit. Aku balas melakukan hal yang sama. Sekilas kulihat name-tag yang menggantung di saku kiri bajunya. Nishiuchi Mariya. Nama suster itu.
Suster itu langsung menuju tempat tidur Nii-chan. Dia memeriksa beberapa alat yang terpasang ke tubuh lemah Nii-chan. Suster itu memegang pergelangan tangan Nii-chan – memeriksa denyut nadinya.
Suasana sepi. Aku terus memperhatikan suster itu merawat Nii-chan.
“Ano...” aku angkat bicara.
“Emm..” suster itu melirikku sebentar. Ia tak menjawab, tapi dari matanya ia seperti mempersilahkan aku untuk berbicara.
“Apa yang terjadi dengan Nii-chan?”
“Kau adik Yuma-sensei,kan?”
Aku mengangguk.
Suster itu terlihat bingung, dahinya mengkerut.
“Bagaimana kau bisa tidak tahu yang terjadi pada Kakakmu?”
“Ano.. Itu... waktu itu Aku... ada suatu masalah, jadi aku tidak tahu Nii-chan sakit.”
“Sou ka (begitu)... kondisi kesehatan Yuma-sensei menurun sejak dia mengoperasi pasiennya waktu itu. Dan sejak itu, kondisi Yuma-sensei terus melemah. Sore ini ia akan menjalani operasi.”
“Operasi!!??” aku terbelalak – kaget. “Sore ini??!”
Aku kembali melihat Nii-chan yang terbaring lemah. Mataku berkaca-kaca. Seperti awan hitam yang akan segera menurunkan hujan deras.
“Nii-chan...”
“Berdoalah untuk kesembuhan Yuma-sensei. Operasi itu hanya satu usaha kami.”Suster itu kemudian pamit dan keluar dari kamar Nii-chan.
“Nii-chan... Bangunlah... Aku minta maaf...”

=To be Continued=
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please leave your comment, minna san... I really appreciate your respect ^^d
Tinggalkan komentar, jangan datang dan pergi tanpa jejak ^^d

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...