To make easy, Click the categories that you want to see^^

Sabtu, 09 Juni 2012

[Fanfiction] Take me back home~ {Indonesian Version}


Title        : Take me back home~
Categories  : Ficlet – Songfic [?]
Genre       : General – Kids – AU [seperti itulah kira-kira]
Rating      : [Maybe] General
Theme Song : I’m with You – Avril Lavigne
Author     : Rizuki Yamazaki a.k.a Zakiyah
Cast[s]     :
  1. Yamada Ryosuke [Hey! Say! JUMP]
  2. Mana Ashida
Disclaimer! : All casts adalah tokoh idola yang saya pinjam untuk memerankan fanfic saya [Meski tanpa izin >,<]. Ide cerita hanyalah fiktif/khayalan penulis belaka. Jika terdapat kesamaan latar maupun jalan cerita, maka itu merupakan ketidaksengajaan. Terakhir, jika anda menemukan ketidakjelasan di awal, di tengah, atau di akhir cerita [singkatnya: kalo ceritanya gaje], itu hanya salah satu aspek ke’amatir’an author [mafhum, masih belajar]. After all, happy reading, minna san! ^^
Synopsis: “Kamu tidak boleh berbicara dengan orang yang tidak kamu kenal,”
Sejenak kalimat nasihat dari ibunya terlintas lagi di benak Ashida. Tapi, kalau seperti itu, ia tidak akan bisa pulang. Ashida hanya bisa berharap bahwa laki-laki itu benar-benar akan mengantarkannya pulang – dengan selamat.

(^,^)
#Author’s POV
Matahari di langit kota Tokyo sudah mulai tergelincir ke ufuk Barat. Sebentar lagi hari akan menampakkan sisi gelapnya. Orang-orang sibuk berjalan dengan langkah cepat seperti sedang berlomba untuk segera sampai ke rumah setelah seharian menghabiskan waktu di tempat kerja.
Di antara orang-orang yang berlalu lalang itu, tepatnya di atas jembatan Inari yang melintasi sungai Shibuya, terdapatlah seorang gadis kecil – sekitar empat tahunan, yang tampak sedang duduk sambil menekuk lututnya hingga menempel ke dagunya. Kedua tangannya ia lingkarkan hingga memeluk kedua kakinya. Gadis itu terisak dan melihat orang-orang di sekitarnya dengan tatapan takut. Sesekali tangan kecilnya mengelap ingus yang mengucur dari kedua hidungnya. Tak ada seorangpun yang melirik gadis itu – saking sibuknya dengan urusan masing-masing.
Gadis itu masih terisak dan tangisnya hampir saja meledak karena hari sudah benar-benar gelap. Ditambah lagi petir yang terus menyambar dan kilatan cahaya di langit yang membuat gadis itu semakin takut.
Tik~
Setetes air jatuh tepat di ujung hidung Ashida – nama gadis itu. Hujan...
Ashida baru saja akan memperbesar volume tangisannya ketika sesosok laki-laki berumur tujuh belas tahunan tiba-tiba berjongkok di hadapannya.
Daijoubu desuka, adik kecil? Apa kau tersesat?” sapa laki-laki itu.
Sepertinya ia orang baik, pikir Ashida. Maka ia memutuskan untuk menjawab pertanyaan laki-laki berambut coklat itu.
Un,” Ashida mengangguk. “Aku tidak bisa pulang,” lirihnya.
“Dimana rumahmu?”
Ashida menggeleng, “Aku tidak tahu. Aku bahkan tidak tahu ini tempat apa,”
“Hmm... Apa kau mengingat sesuatu yang berhubungan dengan rumahmu? Alamat misalnya?”
Gadis itu kembali menggeleng.
Titik hujan yang jatuh dari langit sudah mulai deras. Laki-laki yang sejak tadi berjongkok sambil mengorek informasi tentang gadis kecil itu segera beranjak dan melepaskan jaket hitamnya. Ia menudungkan jaket itu pada Ashida dan memberikan isyarat untuk mengambil tempat yang teduh. Ashida mengikuti langkah laki-laki yang bertubuh tidak terlalu tinggi itu dan berhenti di depan suatu kafe tak jauh dari jembatan tempatnya semula.
“Begini saja, karena hari sudah malam, dan hujannya semakin deras. Aku akan mengantarmu pulang. Ibumu pasti khawatir,” tawar laki-laki berhidung mancung itu pada Ashida. Sejenak Ashida terdiam – ragu.
“Memangnya Oniisan tahu rumahku?”
“Tentu saja tidak. Tapi aku akan mencari tahu,” jawab laki-laki itu mantap sembari menyunggingkan senyuman. Sedetik kemudian ia mengeluarkan payung lipat dari tasnya. “Pakailah jaket itu,” instruksinya pada Ashida. Lagi-lagi Ashida menurut. Ia tak punya pilihan lain selain menuruti apa yang dikatakan laki-laki di hadapannya itu.
“Kamu tidak boleh berbicara dengan orang yang tidak kamu kenal,”
Sejenak kalimat nasihat dari ibunya terlintas lagi di benak Ashida. Tapi, kalau seperti itu, ia tidak akan bisa pulang. Ashida hanya bisa berharap bahwa laki-laki itu benar-benar akan mengantarkannya pulang – dengan selamat.
“Naiklah,” tiba-tiba sosok itu sudah berjongkok lagi memunggungi Ashida.
“Eh,” Ashida tak segera melakukan instruksi itu. Ia tampak ragu lagi.
“Ayo, cepat naik ke punggungku agar aku bisa cepat mengantarmu pulang,”
Akhirnya Ashida menurut dan segera menempelkan tubuhnya di punggung kekar laki-laki itu. Dengan menggendong Ashida, laki-laki yang masih memakai seragam sekolah itu pun akhirnya berjalan menyusuri trotoar sekitar perempatan Shibuya. Lagi-lagi Ashida berpikir bahwa yang bersamanya itu adalah orang baik. Jika tidak, ia tidak mungkin mau repot-repot mengantarnya pulang, menggendongnya sambil terus memegangi payung dan tasnya sendiri.
“Oya, adik kecil, siapa namamu?”      
“Mana Ashida,” Ashida menjawab tanpa ragu lagi.
“Aku akan terus berjalan hingga kau menemukan petunjuk yang mengarah ke rumahmu. Aku yakin kau pasti ingat sesuatu, bagaimana?”
Walaupun ragu, akhirnya Ashida mengiyakan tawaran itu. Ia terus mempertahankan tangannya melingkar di sekitar leher laki-laki yang tak dikenalnya. Sekelebat Ashida menghirup wangi sesuatu yang enak – sepertinya wangi parfum. Tidak tahu kenapa, Ashida merasa nyaman dan aman sekali bersama laki-laki itu.    
Sekitar dua puluh menit dari waktu mereka berjalan, Ashida melirik sesuatu di perempatan jalan. “Oniisan,” teriaknya tiba-tiba.
Hai,” jawabnya. Laki-laki itu kontan menghentikan langkahnya. “Ada apa?”
“Ituuu...” Ashida menunjuk ke sebuah neon box yang terpajang di atas pintu sebuah toko kue. “Sore wa... toko kue yang selalu aku lewati ketika pulang sekolah dengan Okaasan,”
“Benarkah? Kalau begitu rumahmu ke arah sana ya?” laki-laki baik hati itu pun segera menuju perempatan dan kembali menyusuri trotoar agar gadis cilik di gendongannya itu dapat menemukan petunjuk lain yang mengarah ke rumahnya.
Oniisan,” Ashida kembali memanggil sosok yang masih menggendongnya dengan gagah. “Sepertinya gedung itu, coba lebih mendekat ke gedung itu,”
“Ah, baiklah,”
Setelah tiba di gedung yang dimaksud, Ashida terdiam sejenak dan mengitarkan pandangannya. Malam yang gelap membuat ia susah mengenali lingkungannya. “Itu dia Oniisan. Itu rumahku,” gadis itu menunjuk ke bangunan bergaya modern bercat cream di seberang jalan.
“Ah, baguslah kalau begitu,” laki-laki yang masih mempertahankan posisi Ashida di punggungnya itu segera menyebrang menuju rumah yang dimaksud.
Entah keajaiban, entah apa, tapi hujan tiba-tiba berhenti ketika Ashida turun dari gendongan laki-laki yang telah menolongnya itu. Ia segera berlari ke arah pintu. Bersamaan dengan itu seseorang tengah membuka pintu sehingga cahaya terang dari dalam rumah cukup menerangi halaman rumah itu.
Kaa-chan...” teriak Ashida. Ia segera memeluk ibunya.
“Na-chan, Kaa-chan baru saja akan mencarimu. Kamu dari mana?”
“Tadi Morisako-chan dan yang lainnya mengajakku bermain, tapi kemudian kami terpisah dan aku tersesat. Untung ada kakak itu yang membantuku pulang,” Ashida menunjuk pada sosok yang masih berdiri di pintu pagar. Laki-laki itu tersenyum seraya membungkukkan badannya – memberi salam.
“Ah, arigatou...” ibunya Ashida membungkukkan badannya 45 derajat. Laki-laki itu hanya tersenyum dan membalas singkat, “Dou ita,”
Setelah mengembalikan jaket yang dipinjamkan pada Ashida tadi, ibu Ashida menawarkan laki-laki itu untuk masuk dan menghangatkan diri ketika melihat bajunya delapan puluh persen basah kuyup. Tapi ia menolak.
“Ayo, Na-chan masuk dan ganti bajumu, nanti bisa masuk angin,” Ibu Ashida menggiring anaknya itu ke dalam rumah.
“Eh, tunggu Kaa-chan,” Ashida segera berbalik kembali ke arah pintu. “Oniisan!” panggilnya. Yang dipanggil menoleh dan hanya menjawab “Ya,”
“Siapa namamu?”
Laki-laki itu tersenyum simpul dan menjawab,
“Yamada Ryosuke desu,” kemudian ia kembali membalikkan badan dan meneruskan perjalanannya.
Ashida terus menatap sosok itu hingga ia benar-benar hilang tertelan kegelapan malam. “Yamada Ryosuke-kun...” Ashida tersenyum.
“Jika aku sudah besar, aku ingin menjadi istrimu,”
(^,^)
I’m Standing on a bridge (Aku berdiri di jembatan)
I'm waitin in the dark (menunggu di kegelapan)
I thought that you'd be here by now (Aku harap kau ada disini)
There's nothing but the rain (Hanya ada hujan)
No footsteps on the ground (Tak ada langkah kaki)
I'm listening but there's no sound (Aku mendengar tapi tak ada suara)
Isn't anyone tryin to find me? (Adakah yang mencariku?)
Won't someone come take me home (Akankah seseorang membawaku pulang)
It's a damn cold night (Malam yang dingin dan menyeramkan)
Wont you take me by the hand (Akankah kau mengulurkan tangan)
take me somewhere new (membawaku ke suatu tempat)
I don't know who you are (Aku tidak tahu siapa dirimu)
but I'm, I'm with you ... (Tapi aku, aku bersamamu)
=The End=
Glosarium:
Daijoubu desuka?: Tidak apa-apa? / Baik-baik saja?
Un: Iya
Oniisan: Kakak laki-laki
Hai: Iya
Sore wa: Itu
Okaasan, Kaa-chan: Ibu
-chan: akhiran di belakang nama, digunakan kepada anak kecil/remaja wanita yang lebih junior/muda dari yang memanggil. Panggilan ini sering juga disandingkan dengan nama artis idola (laki-laki/perempuan) dengan maksud akrab/kasih sayang.
Arigatou: Terimakasih
Dou ita: Kependekan dari dou itashimashita, sama-sama
-kun: akhiran di belakang nama, biasanya ditujukan kepada anak kecil/remaja laki-laki yang lebih junior/muda dari yang memanggil. Sering juga digunakan oleh wanita kepada laki-laki dewasa yang mempunyai kedekatan emosi (biasanya pasangan) atau sudah mengenal lama/akrab.

4 komentar:

  1. hahahha manis banget :)

    enaknya jadi ashida ^^

    Ryosuke kun berwibawa sangat disini,

    BalasHapus
  2. hehe iya~ beruntungnya Ashida :D

    reader yg lain byk komen ke klmat terakhir Ashida, katanya lucu #haa, padahal ini bukan genre komedi >,<

    iya, kak.. cool bgt kayaknya~ :D

    BalasHapus
  3. Hy, salam kenal, saya gita. nyasar kesini pas lagi nyari2 fotox yamada :)
    FFx bagus, sayang pendek banget yah ^^
    Bakalan ada lanjutannya gak nih pas si ashida udah gede?
    Oya ngomong2 klo punya waktu mampir donk ke blog saya, di blog ini juga lagi nyari author nih siapa tau aja kamu minat ^^ http://clubfanfiction.wordpress.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hy juga. Asy-chan disini ^^
      *aku udah add fb nya dan follow blog nya, di follow back ya :)

      hehe~ iya, emang pendek banget, ficlet. dan sedikit ngegantung -,-
      udah ada temen yang request lanjutannya, cuma sampai saat ini masih hanya dikonsep, belum diproses hehe. Ditunggu aja ^^

      emh... disitu FF korea aja ya? gak ada Jepang?

      Hapus

Please leave your comment, minna san... I really appreciate your respect ^^d
Tinggalkan komentar, jangan datang dan pergi tanpa jejak ^^d

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...