To make easy, Click the categories that you want to see^^

Rabu, 23 Mei 2012

[Fanfiction] My life, My way...*Part I* {Indonesian Version}


Title         : My life, My way...[Part I]
Categories    : Multichapter
Genre         :
Family –Angst
Rating        : (Maybe) G
Theme song    :
Numb (normal, instrumental, and piano version) – Linkin Park
Author        : Rizuki Yamazaki a.k.a Zakiyah
Cast[s]       :
  1. Yamada Ryosuke [Hey!Say!JUMP]
  2. Nakayama Yuma [NYC] (as Yamada Yuma)
  3. Yamada Umi (OC) – Yamada’s mother
  4. Yamada Touya (OC) – Yamada’s father
Disclaimer!:Yamada Umi dan Yamada Touya adalah tokoh fiktif, selebihnya, all Casts adalah tokoh idola yang sudah terkenal dan saya pinjam untuk memerankan fanfic saya [Meski tanpa izin. LOL]. Ide cerita hanyalah fiktif/khayalan author belaka. Jika terdapat kesaaman latar, waktu maupun jalan cerita, maka itu merupakan ketidaksengajaan [Banyak orang di dunia ini yang memiliki cerita yang sama] . Alasan lain, author [mungkin] memang [sengaja] mengambil sedikit inspirasi dari cerita anda [lol]. Terakhir, jika anda menemukan ketidakjelasan di awal, di tengah, atau di akhir cerita [singkatnya: kalo ceritanya gaje], itu hanya salah satu aspek ke’amatir’an author [mafhum, masih belajar].
After all, happy reading, minna [guys]! ^^
Synopsis/ Quote: 
"Every step that I take is another mistake to you..."


Yamada Ryosuke’s POV
***
Sreettt...

“Tadaima...(aku pulang)” ujarku riang seraya membuka pintu. Belum sampai aku membuka sepatu... Tiba-tiba...
“Nani kore (apa ini) ?!!” bentak Kaa-chan (ibu).
“Eh...?”aku tersentak. Hampir saja aku melemparkan bola basket yang dari tadi kupeluk itu ke arah Kaa-chan. Tapi dengan sigap aku menangkapnya kembali.
“Sore ga... (itu).. itu.. ituu...”aku berusaha menjawab.
Haaa... celaka, itu hasil ulanganku!
“Jelaskan maksud dari ini!!” suara Kaa-chan menggelegar dan memberikan penekanan pada kata ‘ini’sambil menunjuk angka 65 berwarna merah yang terpampang di kertas itu.
“Kaa-chan... tau kan aku agak lemah di matematika...” ujarku lemas, seraya berlutut di hadapan Kaa-chan. “Gomen nasai (maaf)..” aku terus tertunduk.
“Agak? Ini sangat lemah!” Kaa-chan mendekatkan kertas itu ke wajahku hingga hampir menempel ke hidungku.“Dan ini bukan yang pertama kali”Kaa-chan melipat kedua tangannya di dada. Lalu menghela nafas. “Mulai sekarang, Kaa-chan benar-benar tidak akan mengizinkanmu bermain basket lagi! Wakarimasuka (mengerti)?!” mata Kaa-chan semakin membesar dan kini ia berkacak pinggang.
“he? Tidak boleh main basket?”
Aku tetap bertahan pada posisiku yang terduduk di lantai ketika Kaa-chan melempar kertas ulanganku lalu meninggalkanku menuju kamarnya.

Swiingg...  

Selembar kertas itu meliuk-liuk di udara sebelum kemudian ia jatuh di hadapanku. Aku melihat kertas itu dengan wajah prihatin. Dia seakan balas menatapku dengan wajah mengejek dan angka 65 itu mulai menjulurkan lidahnya padaku.Kalau ia hidup pasti sudah berkata “Rasakan!” padaku.

Buk...

Aku menyandarkan punggungku ke pintu.
Masih dengan wajah yang memprihatinkan.    

***

Namaku Yamada Ryosuke.
Dan aku menjuluki diriku sendiri sebagai “trouble maker”.
Aku tidak suka julukan itu. Tapi, memang itulah kenyataannya. Yang bisa aku lakukan hanyalah membuat masalah...dan masalah – terutama di hadapan Kaa-chan.
Kaa-chan sepertinya sangat membenciku.
Ya, memang... tak ada alasan baginya untuk menyukaiku... apalagi membanggakanku. Begitu juga dengan Tou-chan (ayah).
Yang mereka tahu, aku hanyalah pembawa masalah.
Anak yang tidak berguna!
Tak seperti kakakku, Yamada Yuma. Ia begitu sempurna dan tanpa cela di mata orang tuaku.
Cerdas...
Pandai...
Rajin...
Hard worker (pekerja keras)...
Aku tak bisa menyebutkan kelebihannya satu per satu.
Terlalu banyak!
Aku banyak menonton film atau membaca cerita tentang anak yang di’emas’kan atau di’tiri’kan.
Sungguh, aku tak menyangka aku sendiri akan mengalami hal seperti ini.

***

“Ittekimasu..(aku berangkat)”
“Hmm..” jawab Kaa-chan pendek tanpa berpaling dari roti bakarnya. Jawab? Tidak, kurasa ia hanya bergumam. Ia tidak mengucapkan “itterashai (bisa berarti ya, hati-hati)”padaku.
“Hari ini kau harus pulang cepat. Yuma akan tiba dari Melbourne sore ini, dan kita akan merayakan kelulusannya.” Kaa-chan berbicara sambil terus menatap roti bakar dan memotongnya menjadi beberapa bagian.
“Hai..(baik)”jawabku, aku segera berlalu.
Yuma Nii-chan (Kakak laki-laki)...
Ia telah lulus menjadi dokter di Melbourne. Kabarnya ia lulusan terbaik tahun ini.
Kamisama...(ya Tuhan)
Kaa-chan dan Tou-chan semakin mempunyai alasan kuat untuk mengagungkannya.
Sementara aku terus terpuruk dalam kekalahanku, kelemahanku yang selalu menjadi sorotan orang tuaku.
Mereka tak pernah mau melihat sisi baikku.
Tak pernah... 

“Hei! Awas!”

Sebuah suara mengagetkanku.
Astaga! Aku melamun... hampir saja aku tertabrak mobil...aku terus berjalan tanpa melihat lampu untuk pejalan kaki masih berwarna merah...

=To be Continued=

3 komentar:

  1. Rock you!
    Alurnya terkendali dengan baik...
    Ψ(`▽´)σ

    Dasar yama-holic, ( ˘̶ِ̀ ˘̶́ )ҧ

    Honestly >> mv menyukai ini...

    BalasHapus

Please leave your comment, minna san... I really appreciate your respect ^^d
Tinggalkan komentar, jangan datang dan pergi tanpa jejak ^^d

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...