Title : My life, My way...[Part I]
Categories : Multichapter
Genre : Family –Angst
Rating : (Maybe) G
Theme song : Numb (normal, instrumental, and piano version) – Linkin Park
Author : Rizuki Yamazaki a.k.a Zakiyah
Cast[s] :
Categories : Multichapter
Genre : Family –Angst
Rating : (Maybe) G
Theme song : Numb (normal, instrumental, and piano version) – Linkin Park
Author : Rizuki Yamazaki a.k.a Zakiyah
Cast[s] :
- Yamada Ryosuke [Hey!Say!JUMP]
- Nakayama Yuma [NYC] (as Yamada Yuma)
- Yamada Umi (OC) – Yamada’s mother
- Yamada Touya (OC) – Yamada’s father
Disclaimer!:Yamada
Umi dan Yamada Touya adalah tokoh fiktif, selebihnya, all Casts adalah tokoh
idola yang sudah terkenal dan saya pinjam untuk memerankan fanfic saya [Meski
tanpa izin. LOL]. Ide cerita hanyalah fiktif/khayalan author belaka. Jika
terdapat kesaaman latar, waktu maupun jalan cerita, maka itu merupakan
ketidaksengajaan [Banyak orang di dunia ini yang memiliki cerita yang sama] .
Alasan lain, author [mungkin] memang [sengaja] mengambil sedikit inspirasi dari
cerita anda [lol]. Terakhir, jika anda menemukan ketidakjelasan di awal, di
tengah, atau di akhir cerita [singkatnya: kalo ceritanya gaje], itu hanya salah
satu aspek ke’amatir’an author [mafhum, masih belajar].
After all, happy reading, minna [guys]! ^^
Synopsis/ Quote:
"Every step that I take is another mistake to you..."
Yamada Ryosuke’s POV
***
Sreettt...
“Tadaima...(aku pulang)” ujarku riang
seraya membuka pintu. Belum sampai aku membuka sepatu... Tiba-tiba...
“Nani kore (apa ini) ?!!” bentak Kaa-chan (ibu).
“Eh...?”aku
tersentak. Hampir saja aku
melemparkan bola basket yang dari tadi
kupeluk itu ke arah Kaa-chan. Tapi dengan sigap aku menangkapnya kembali.
“Sore ga... (itu).. itu..
ituu...”aku berusaha menjawab.
Haaa... celaka, itu hasil
ulanganku!
“Jelaskan maksud dari
ini!!” suara Kaa-chan menggelegar dan memberikan penekanan pada kata
‘ini’sambil menunjuk angka 65 berwarna merah yang terpampang di kertas itu.
“Kaa-chan... tau kan aku
agak lemah di matematika...” ujarku lemas, seraya berlutut di hadapan Kaa-chan.
“Gomen nasai (maaf)..” aku terus tertunduk.
“Agak? Ini sangat lemah!”
Kaa-chan mendekatkan kertas itu ke wajahku hingga hampir menempel ke hidungku.“Dan
ini bukan yang pertama kali”Kaa-chan melipat kedua tangannya di dada. Lalu
menghela nafas. “Mulai sekarang, Kaa-chan benar-benar tidak akan mengizinkanmu
bermain basket lagi! Wakarimasuka (mengerti)?!” mata Kaa-chan semakin membesar
dan kini ia berkacak pinggang.
“he? Tidak boleh main
basket?”
Aku tetap bertahan pada
posisiku yang terduduk di lantai ketika Kaa-chan melempar kertas ulanganku lalu
meninggalkanku menuju kamarnya.
Swiingg...
Selembar kertas itu
meliuk-liuk di udara sebelum kemudian ia jatuh di hadapanku. Aku melihat kertas
itu dengan wajah prihatin. Dia seakan balas menatapku dengan wajah mengejek dan
angka 65 itu mulai menjulurkan lidahnya padaku.Kalau ia hidup pasti sudah
berkata “Rasakan!” padaku.
Buk...
Aku menyandarkan punggungku
ke pintu.
Masih dengan wajah yang
memprihatinkan.
***
Namaku Yamada Ryosuke.
Dan aku menjuluki diriku
sendiri sebagai “trouble maker”.
Aku tidak suka julukan itu.
Tapi, memang itulah kenyataannya. Yang bisa aku lakukan hanyalah membuat
masalah...dan masalah – terutama di hadapan Kaa-chan.
Kaa-chan sepertinya sangat
membenciku.
Ya, memang... tak ada
alasan baginya untuk menyukaiku... apalagi membanggakanku. Begitu juga dengan
Tou-chan (ayah).
Yang mereka tahu, aku
hanyalah pembawa masalah.
Anak yang tidak berguna!
Tak seperti kakakku, Yamada
Yuma. Ia begitu sempurna dan tanpa cela di mata orang tuaku.
Cerdas...
Pandai...
Rajin...
Hard worker (pekerja keras)...
Aku tak bisa menyebutkan
kelebihannya satu per satu.
Terlalu banyak!
Aku banyak menonton film
atau membaca cerita tentang anak yang di’emas’kan atau di’tiri’kan.
Sungguh, aku tak menyangka
aku sendiri akan mengalami hal seperti ini.
***
“Ittekimasu..(aku
berangkat)”
“Hmm..” jawab Kaa-chan
pendek tanpa berpaling dari roti bakarnya. Jawab? Tidak, kurasa ia hanya
bergumam. Ia tidak mengucapkan “itterashai (bisa berarti ya, hati-hati)”padaku.
“Hari ini kau harus pulang
cepat. Yuma akan tiba dari Melbourne sore ini, dan kita akan merayakan
kelulusannya.” Kaa-chan berbicara sambil terus menatap roti bakar dan memotongnya
menjadi beberapa bagian.
“Hai..(baik)”jawabku, aku
segera berlalu.
Yuma Nii-chan (Kakak
laki-laki)...
Ia telah lulus menjadi
dokter di Melbourne. Kabarnya ia lulusan terbaik tahun ini.
Kamisama...(ya Tuhan)
Kaa-chan dan Tou-chan
semakin mempunyai alasan kuat untuk mengagungkannya.
Sementara aku terus
terpuruk dalam kekalahanku, kelemahanku yang selalu menjadi sorotan orang
tuaku.
Mereka tak pernah mau
melihat sisi baikku.
Tak pernah...
“Hei! Awas!”
Sebuah suara mengagetkanku.
Astaga! Aku melamun... hampir
saja aku tertabrak mobil...aku terus berjalan tanpa melihat lampu untuk pejalan
kaki masih berwarna merah...
=To be Continued=
Rock you!
BalasHapusAlurnya terkendali dengan baik...
Ψ(`▽´)σ
Dasar yama-holic, ( ˘̶ِ̀ ˘̶́ )ҧ
Honestly >> mv menyukai ini...
Hontou desuka???
HapusArigatouu....
Yamada is my inspiration ^^
Hapus