Title : My life, My way...[Part VII]
Categories : Multichapter
Genre : Family – Angst
Rating : (Maybe) G
Theme song : Numb (normal, instrumen, and piano version) – Linkin Park
Author : Rizuki Yamazaki a.k.a Zakiyah
Cast[s] :
Categories : Multichapter
Genre : Family – Angst
Rating : (Maybe) G
Theme song : Numb (normal, instrumen, and piano version) – Linkin Park
Author : Rizuki Yamazaki a.k.a Zakiyah
Cast[s] :
- Yamada Ryosuke [Hey!Say!JUMP]
- Nakayama Yuma [NYC] (as Yamada Yuma)
- Yamada Umi (OC) – Yamada’s mother
- Yamada Touya (OC) – Yamada’s father
Disclaimer!:Yamada
Umi dan Yamada Touya adalah tokoh fiktif, selebihnya, all Casts adalah tokoh
idola yang sudah terkenal dan saya pinjam untuk memerankan fanfic saya [Meski
tanpa izin. LOL]. Ide cerita hanyalah fiktif/khayalan author belaka. Jika
terdapat kesaaman latar, waktu maupun jalan cerita, maka itu merupakan
ketidaksengajaan [Banyak orang di dunia ini yang memiliki cerita yang sama] .
Alasan lain, author [mungkin] memang [sengaja] mengambil sedikit inspirasi dari
cerita anda [lol]. Terakhir, jika anda menemukan ketidakjelasan di awal, di tengah,
atau di akhir cerita [singkatnya: kalo ceritanya gaje], itu hanya salah satu
aspek ke’amatir’an author [mafhum, masih belajar].
After all, happy reading,
minna [guys]! ^^
***
Aku sudah menambahkan dua piala
lagi di kamarku. Piala untuk pemain terbaik dan pencetak skor terbanyak. Satu
piagam untuk pemain terfavorit dan satu medali emas.
Sejak kemarin aku tidak
melihat Kaa-chan dan Tou-chan, juga Nii-chan. Mereka tak menghubungiku dan
tidak menjawab teleponku.
Aku merebahkan tubuhku di
kasur.
Ah, tubuhku masih terasa
sakit. Dan kepalaku, akibat benturan itu.
Tk..tk..tk..tk..
Ku dengar seseorang menaiki
tangga.
Aku segera bangkit dari
tempat tidur dan membuka pintu kamarku.
“Tou-chan...”
Tou-chan melirik sekilas ke
arahku. Tanpa menjawab apa-apa.
“Dimana Kaa-chan dan
Nii-chan?” tanyaku polos.
“Untuk apa bertanya. Urus
saja bola basket dan piala-pialamu itu!”
Deg..
Ada apa? Aku tak mengerti.
Kenapa tiba-tiba marah padaku?
Hah, pertanyaan bodoh,
bukannya Tou-chan dan Kaa-chan memang selalu mebentakku.
Tapi, apa aku melakukan
kesalahan lagi?
Tapi apa?
“Tou-chan...”suaraku
sedikit turun beberapa oktaf. “Boku wa (Aku)...”
“Tou-chan tidak ada waktu
sekarang.”
Tou-chan masuk ke kamarnya
sebentar kemudian keluar lagi. Ia bergegas menuruni tangga dan kembali meninggalkan
rumah.
Aku terpaku melihat pintu
yang baru saja ditutup Tou-chan dengan agak keras.
Perlahan aku berjalan
menuju tangga. Aku ingin mengikuti Tou-chan, tapi tidak mungkin.
Aku terhenti di anak tangga
keenam. Kusandarkan tubuhku ke dinding. Kemudian perlahan tubuhku merosot dan
akhirnya terduduk.
Kulihat lagi kertas itu.
Hasil ujianku.
Andai Tou-chan dapat
melihatnya.
Aku benar-benar mendapat
peringkat pertama di ujian sekolah.
Tapi, Tou-chan tidak mau
tahu. Nyatanya aku memang tidak lebih penting dari urusan Kaa-chan dan
Tou-chan.
Tanganku terkulai, perlahan
kertas itu pun terlepas dari genggamanku.
“Kaa-chan... Tou-chan...
Doushite no (Ibu, Ayah, kenapa)?”
Air mataku hampir menetes.
Tapi aku berhasil membendungnya.
=To be Continued=
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please leave your comment, minna san... I really appreciate your respect ^^d
Tinggalkan komentar, jangan datang dan pergi tanpa jejak ^^d